PARIS - Langit Paris bakal meriah. Gedung menjulang berbentuk piramida setinggi 180 meter segera dibangun, dan diharapkan kelar dibangun pada 2012. Bangunan pencakar langit ini merupakan yang pertama didirikan di ibu kota Prancis dalam kurun 30 tahun terakhir.
Gedung yang desainnya dikenalkan pada Kamis (25/9) itu rencananya berisi kantor-kantor dengan pemandangan ke luar dan sebuah hotel mewah dengan pendangan ke pusat kota. Juga terdapat butik-butik, restoran, kolam renang, taman gantung, dan museum bahasa dunia yang meniru menara Babel.
Rencana pembangunan piramida futuristik itu tak lepas dari peran Bertrand Delanoe, wali kota Paris. Pejabat dari Partai Sosialis itu ingin mengubah wajah kotanya yang miskin gedung tinggi. Tak heran jika gedung pencakar langit itu dijuluki Menara Delanoe, meski nama sebenarnya adalah Segi Tiga.
Bangunan ini diprediksi bakal menyita perhatian para pengguna jalan. Bukan lantaran bentuknya yang segi tiga, melainkan karena mayoritas bagian luar gedung dilapisi kaca sehingga terkesan transparan. Pada malam hari, kemilau lampu akan memancar dari piramida masa depan ini.
Didesain oleh biro arsitektur Swiss, Herzog and de Meuron, yang menangani Stadion Sarang Burung Beijing, gedung ini dideskripsikan sebagai model modern piramida Mesir, Kheops, yang dilengkapi berbagai peralatan komputer.
Gedung ini akan memperlihatkan Paris dari sisi barat daya di porte de Versailles, dimana terdapat pusat pameran. Proyek ini merupakan yang pertama dari enam proyek gedung tinggi yang diajukan Delanoe. Dalam gedung direncanakan terdapat perumahan bersubsidi guna mengatasi krisis perumahan di Paris.
Juli lalu, Delanoe memenangkan dukungan Dewan Kota Paris untuk membuat pengecualian terhadap larangan pembangunan gedung tinggi di Paris. Menurut aturan, tinggi maksimum gedung di Paris hanya 37 meter. Aturan ini dibuat tahun 1977, setelah warga Paris kecewa dengan pembangunan Montparnasse. Menara setinggi 210 meter di selatan sungai Seine itu dianggap merusak pemandangan kota. Hasil survei menunjukkan dua per tiga warga Paris menolak pembangunan gedung tinggi yang dianggap merusak pemandangan abad ke-19 yang menjadi ciri khas kota.
Bila banyak arsitek bergairah dengan dilonggarkannya aturan ketinggian gedung di Paris, aktivis lingkungan justru menentang habis-habisan.
Partai Hijau menolak pembangunan gedung pencakar langit atas dasar pemborosan energi. "Kompleks menara akan mendorong pemborosan energi dengan kebutuhan penerangan yang tinggi," kata konselor dari Partai Hijau.
Namun, Delanoe meyakinkan proyeknya akan menjadi proyek ramah lingkungan. Wakilnya, Anne Hidalgo, berbicara pada nouvelobs.com, yang mempublikasikan desain piramid, bahwa desain itu belum mencapai final. Desain ini merupakan proposal yang akan ditinjau kembali dari sisi lingkungan.